Senin, 28 November 2016

Tugas 7

Marketing mix

Marketing Mix adalah salah satu strategi pemasaran yang memiliki beberapa variabel di dalamnya dan dapat di jalankan untuk bisnis kita dengan menjalankannya secara bersamaan atau gabungan. Menurut seorang pakar marketing bernama Kotler dan Amstrong marketing mix adalahsekumpulan variabel pemasaran yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan mereka
Marketing mix memiliki unsur yang biasa di sebut 4P namun seiring dengan perkembangan jaman unsur tersebut bertambah 3 menjadi 7p.
unsur 7p itu terdiri dari:
  • Product (produk)
Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
  • Price (harga)
Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.
  • Place (distribusi)
Distribusi (place), yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
  • Promotion (promosi)
Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
  • Physical Evidence (sarana fisik)
Sarana fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya.
  • People (orang)
Orang (People), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
  • Process (proses)
Proses (Process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.



Apakah Marketing Mix Sama Untuk Semua Barang ?

Marketing mix akan berbeda untuk setiap jenis barang atau jasa yang di tawarkan hal ini tergantung dari jenis barang atau jasa yang di tawarkan. Misal untuk jenis usaha dengan sistem online dan bukan online meskipun keduanya menjual barang yang sama namun intensitas promosi yang dilakukan penjual online harus lebih banyak dilakukan untuk penjual onlin dibandingkan dengan yang tidak online misalnya membuka gerai atau toko. Hal ini menunjukan diperlukannya proporsi yang tepat antara place dengan promotion. Berbeda tempatnya akan berbeda pula strategi promosinya. Sehingga berbeda jenis bisnis yang dijalankan marketing mixnya pun akan berbeda.

Orientasi Pasar

Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan pasarnya. Narver dan Slater (1990, p.21) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.

Contoh perusahaan yang menggunakan orientasi pasar adalah TOYOTA , PT UNILEVER dan lain sebagainya manfaat untuk produsen dalam jangka panjang adalah mencapai keunggulan bersaing dari fokus ke luar dan berorientasi pada pasar. isu penting dalam pengembangan keunggulan bersaing meliputi, upaya menciptakan nilai konsumen, menjaga kepuasan konsumen, membangun hubungan jangka panjang

perusahaan yang tidak menggunakan orientasi pasar tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya hal ini di sebabkan karena pengetahuan yang sedikit tentang persaingan dan kebutuhan pelanggan dengan begitu pelanggan akan lebih tertarik kepada pesaing yang memiliki penawaran yang lebih baik.

Pengaruh Harga Terhadap Produsen dan Konsumen

Harga dapat memberikan dorongan bagi produsen itu disebabkan karena produsen memiliki prinsip ekonomi yaitu dengan cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yang diharapkan.

Contoh tindakan produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya ;
  • Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga murah
  • Menetukan lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku
  • Memilih dan menetapkan barang yang akan diproduksi
  • Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat          ditekan serendah-rendahnya
  • Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual
  • Produsen selalu mengusahakan agar hasil produksinya dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang baik dan mampu bersaing
  • Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya


Pengaruh harga bagi konsumen dalam menetapkan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Berikut adalah beberapa faktor yang menjelaskan bahwa mengapa harga mempengaruhi konsumen dalam menentukan pembeliannya:
  • Harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik bagi para pembeli untuk  membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak juga selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin.  
  • Ketika harga naik produsen juga akan menaikkan produksi sedangkan konsumen akan mengurangi pembelian, sebaliknya jika harga turun produsen akan mengurangi produksi agar barangnya laku di pasar dan konsumen akan membeli ataupun mengkonsumi lebih banyak.
  • Banyaknya perusahaan perusahaan lain dalam binis menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi untuk dapat menjaga posisinya dan bertahan, perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka dan memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian, dengan memahami perilaku konsumen dalam proses pengambil keputusan, maka perusahaan akan dapat mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan menggunakan produk mereka. 
  • Sering dijumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut. Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedang unsur lain hanyalah unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Tingkat harga yang ditetapkan perusahaan berperan bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembeliannya, karena dalam keputusan pembeliannya konsumen mengharapkan kualitas dan performa sesuatu produk atau jasa, harga dan biaya yang tidak terlalu mahal dalam artian sepadan dengan kualitas produk, keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian tersebut. 


sumber:


Senin, 21 November 2016

Tugas 6

A.    Teori upah.
Ada 2 teori tentang upah:
a.      Teori Tawar Menawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik keseimbangan yang dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.
b.      Teori standar hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar hidup ini diartiakn cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi. Tidak ada suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini, dan pada umumnya penetapan upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan
           
a.    Pengertian outosourtcing
Adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut.

b.      Motivating atau pemotivasian
Merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian intruksi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela apa yang dikehendaki oleh atasan, pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.

c.       Job Description
Merupakan panduan dari perusahaan kepada karyawannya dalam menjalankan tugas. Semakin jelas job description yang diberikan, maka semakin mudah bagi karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan.

d.      Separation
Merupakan pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha yang dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan, sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara mereka.

Kegiatan produksi yang memikirkan pelestarian lingkungan
Produksi Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan proses produksi. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi diseluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Secara singkat, produksi bersih memberikan dua keuntungan, pertama meminimisasi terbentuknya limbah, sehingga dapat melindungi kelestarian lingkungan hidup dan kedua adalah efisiensi dalam proses produksi, sehingga dapat mengurangi biaya produksi.

Prinsip-prinsip dalam produksi bersih diaplikasikan dalam bentuk kegiatan yang dikenal sebagai 4R, meliputi:
·         Reuse,  atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakukan fisika/kimia/biologi.
·         Reduction, atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi misalnya substitusi bahan baku yang ber B3 dengan B9 segregasi tiada.
·         Recovery, adalah teknologi untuk memisahkan suatu bahan atau energi dari suatu limbah untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi.
·         Recycling, atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/kimia/biologi. 


Tindakan yang perlu di ambil oleh pemimpin perusahaan agar pesanan dari pelanggan dapat di layani tepat waktu
·                     Perencanaan Produksi
Pada tahap awal inilah seluruh rencana produksi mulai dari kualitas produk, kuantitas produk yang dihasilkan, bahan yang akan digunakan, target konsumen di mana produk akan dipasarkan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau departemen lain yang berkaitan akan dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim bisa mengajukan ide produk baru melalui proses yang disebut dengan brainstorming di mana si pencetus ide harus meyakinkan seluruh timnya bahwa ide-nya relevan dan efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi.




·                     Pengendalian Produksi
Agar proses produksi dilakukan sesuai jadwal dan semua yang telah direncanakan dalam proses perencanaan berlajan dengan lancar maka tahap ini harus dilakukan. Dalam pengendalian produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana sistem kerja juga diatur, dan lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian produksi adalah agar hasil produksi bisa berjalan efektif dan efisien.

·                     Pengawasan Produksi
Setelah jadwal kerja dan rincian teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan proses produksi. Bersamaan saat melakukan proses produksi adalah pengawasan yang dilakukan bertujuan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, selesai tepat waktu, tidak overbudget atau bahkan kekurangan budget, kualitasnya sesuai dengan standard, dan lain sebagainya hingga siap untuk dilemparkan ke pasar.






SUMBER :

Minggu, 13 November 2016

Tugas 5

PERAN AKUNTAN DALAM PERUSAHAAN

Sejak ilmu pembukuan (begitulah sebutan awalnya bagi ilmu akuntansi) di temukan dan di perkenalkan oleh seorang yang berkebangsaan italia yang bernama Luca Pacioli, maka ilmu akuntansi tidak bisa lagi di lepaskan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di sadari ataupun tidak di sadari, misalnya dalam kehidupan perseorangan, seorang ibu rumah tangga yang mencatat apa saja barang belanjaannya seperti yang telah di jelaskan di pendahuluan secara tidak sadar ia telah melakukan apa yang di namakan pembukuan atau akuntansi. Hal ini akan secara nampak bahwa akuntansi itu akan sangat di perlukan bagi suatu perusahaan dan hal itu akan di sadari akan pentingnya hal tersebut bagi suatu perusahaan. Begitu pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap organisasi atau perusahaan haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6 yang  berbunyi: “Tiap-tiap orang yang melakukan atau menjalankan perusahaan atau menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya”.
      
Tujuan dari akuntansi atau pembukuan yang akan dicapai adalah untuk memperoleh informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat kebijakan perusahaan selanjutnya. Itulah sedikit gambaran umum tentang pentingnya akuntansi bagi perusahaan. Di bawah kami akan sebutkan peranan penting kegiatan akuntansi pada perusahaan:

     1.      Pengidentifikasian dan pengukuran data  relevan untuk pengambilan keputusan.
Data yang relevan untk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Kalau berbicara tentang transaksi atau kejadian, maka hal tersebut akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah di selesaikan, misalnya membeli barang. Kegiatan untuk membeli barang bukanlah merupakan transaksi, karena belum di laksanakan. Dalam hal tersebut , kegiatan itu tidak dapat di klarisifikasi sebagai transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu tidak di proses lebih lanujut dalam akuntansi.

     2.      Pemprosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang di hasilkan.
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi dapat di lakukan dengan berbagai cara, misalnya di tulis dengan pensil atau pena. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis, disamping di catat, transakis perusahaan sekaligus di golong-golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan.
   
     3.      Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Laporan akuntansi (accounting reports) yang di hasilkan oleh suatu sistem akunatansi yang beragam macamnya akan menimbulkan jenis laporan yang berbeda-beda tergantung pada pihak yang akan menggunakan laporan tersebut, misalkan laporan keuangan, banyak pihak luar perusahaan yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Misalnya pemegang saham, calon pemegang saham, kreditur, bank, pajak dan lainya.  Pada umumnya, pihak-pihak ini tidak dapat secara bebas mkemperoleh informasi yang di inginkan. Informasi yang mereka peroleh terbatas pada laporan yang di sediakan oleh manajemen perusahaan.
Apabila seseorang atau sekelompok oorang memutuskan untuk melakukan usaha, maka berarti bahwa ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian sumber daya yang mereka miliki untuk di pakai dalam perusahaan guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini, misalnya dalam bentuk penyetoran uang untuk modal, yang tak lain dari tujuannya adalah untuk menghasilkan laba dari modal yang mereka tanamkan. Untuk mencapaiu tujuan tersebut, perusahaan harus mkenggunakan modal yang di terima dari npara penanam modal untuk melakukan usaha. Apabila modal tersebut masih kurang, maka perusahaan tersebut bisa meminjam uang kepada pihak luar, misalnya bank dan lain sebagianya.
Dari uraian tersebut di atas dapat di lihat bahwa kegiatan perusahaan meliputi suatu arus perputaran dana,  yang mana dana itu di peroleh dari pemilik dan kreditur untuk di gunakan melakukan usaha yang bisa menghasilkan laba yang pada akhirnya di terima dalam bentuk dana lagi. Maka dari itu, semua kegiatan-kegiatan tersebut di atas, akan tercermin dalam transaksi dan kejadian-kejadian yang perlu di catat serta di laporkan. Disinilah akuntansi mempunyai peranan penting dalam proses pencatatan pelaporan tersebut.

PERSAMAAN AKUNTANSI

Persamaan Akuntansi adalah perangkat yang paling mendasar. Persamaan ini menyajikan jumlah aktiva perusahaan dan jumlah kewajiban serta modal terhadap aktiva tersebut, di mana Aktiva berada di ruas / posisi kiri dari persamaan dan  Kewajiban serta  Modal berada di ruas / posisi kanan dari persamaan.

        Aktiva adalah sumber ekonomis dari suatu usaha yang di harapkan dapat memberikan keuantungan bagi usaha tersebut di masa yang akan datang.
Misal : Kas, perlengkapan, barang dagangan, tanah dan bangunan.
       
Kewajiban atau “tuntutan dari pihak luar” adalah kewajiban ekonomis berupa hutang atau pinjaman yang harus di bayarkan kepada pihak luar (yang biasa di sebut kreditur).

 Modal (Ekuitas Pemilik) atau “tuntutan dari pihak dalam” adalah tuntutan yang berasal dari pemilik perusahaan karena mereka telah menanamkan modalnya ke dalam usaha. 

Jadi Persamaan akuntansi dapat di gambarkan:

Aktiva = Kewajiban + Modal



   UNSUR UNSUR KONTINUNITAS PERUSAHAAN 
            
Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :
    1.     Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.
 Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
·        Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
·        Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.

Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :

Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%



Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

2.     Solvabilitas  ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :

Ratio Solvabilitas =  nilai jual aktiva  /   jumlah seluruh utang     x 100%



Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.

3.     Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
·        Rentabilitas ekonomis, merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus: 

Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%



·        Rentabilitas modal sendiri, merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.
     Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus:

Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri     x 100%




RUANG LINGKUP MENAJEMEN DARI SUATU BISNIS 

    1)   Keputusan Pendanaan, Kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.

    2)   Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.

    3)   Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu:
Keputusan Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan-keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.

Berbagai macam pengertian pembelanjaan
    1.      Pembelanjaan Aktif.
 Adalah bagaiman menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien.

    2.      Pembelanjaan Pasif.
Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana. Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
    a. kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
    b. kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.

    3.    Pembelajaan ditinjau dari sumber dana.
·        Pembelanjaan dari luar (external financing)  
    a.       Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
    b.       Pembelanjaan Asing (debt financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.
·        Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
    a.       Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal
    b.      Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk menganti aktiva yang lama.

     Sumber :